Kota Tangerang Selatan – Hari ini, Rabu 26 Oktober 2022 SMA Nusantara Plus mengadakan kegiatan SARAPAN SEHAT, BERGIZI DAN PENUH NUTRISI khusus bagi siswi (pelajar putri) dan pembagian tablet penambah darah dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang di adakan di GOR SMA Nusantara Plus. Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Kota Tangerang Selatan dalam tema “Remaja Putri Kota Tangerang Selatan. Sehat, Cantik, Cerdas Tanpa Anemia”.
Berbincang masalah kesehatan, tidak lepas salah satu masalah kesehatan yang dihadapi remaja Indonesia adalah masalah gizi mikronutrien di mana Kementerian Kesehatan RI merilis data sekitar 12 persen remaja laki-laki dan 23 persen remaja perempuan mengalami anemia, sebagian besar dari permasalahan itu diakibatkan kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi).
Anemia di kalangan remaja perempuan ternyata lebih tinggi dibanding remaja laki-laki. Perlu diketahui bahwa anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran dan produktifitas.
Selain itu, khusus untuk kasus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang kelak akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga anemia akan memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah (TTD).
Apabila remaja disebut sebagai kelompok usia rentan anemia atau kekurangan darah, maka yang ber-gender perempuan lah di kelompok ini yang paling dominan. Mengapa demikian? Salah satunya karena perempuan mengalami menstruasi. Perempuan mengalami perdarahan setiap bulannya saat menstruasi.
Masalah serius yang berdampak anemia muncul manakala menstruasi berlangsung cukup lama dan jumlah darah yang keluar sangat banyak. Akibatnya, tubuh akan kekurangan zat besi.
Selain itu, wanita yang hamil pun rentan mengalami anemia defisiensi besi, karena zat besi dalam tubuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan darah dalam tubuhnya yang meningkat, serta memenuhi kebutuhan hemoglobin untuk perkembangan janin. Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.
Ibu Eka Aryanti Dzulliana, S.Pd., MM, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Nusantara Plus Kota Tangerang Selatan yang juga guru Biologi menjelaskan, pada kasus remaja putri gejala anemia dapat mengakibatkan semangat belajar menurun, produktivitas ikut drop dan berbagai masalah kesehatan bermunculan. Apabila anak remaja mengalami anemia, maka harus segera ditanggulangi sejak dini. Tindakan cepat menangani gejala ini penting supaya remaja bersangkutan terhindar dari dampak buruk di masa depan.
Ingat! anemia bisa menimbulkan masalah kesehatan gizi jangka panjang yang kemungkinan terjadi pada usia dewasa.
Selanjutnya BU Eka (Demikian biasa di sapa) memberikan contoh “Misalnya remaja perempuan, apabila dia telah dewasa dan hamil dapat beresiko mengalami keguguran, kematian ibu hamil, dan beresiko melahirkan bayi prematur dan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan dibawah normal,”
Sementara itu, remaja dapat dikatakan mengalami anemia apabila kadar hemoglobin yang ada di dalam sel darah kurang dari ukuran standar. Ia menambahkan pada remaja perempuan dan laki laki mempunyai takaran kadar hemoglobin yang berbeda. “Jika pada perempuan kadar hemoglobinnya kurang dari 12 gram per desiliter (g/dl) sedangkan pria kurang dari 13 gram per desiliter (g/dl) maka dapat dikatakan mereka anemia,” terangnya.
Sehat, Cantik, Cerdas Tanpa Anemia bersama SMA Nusantara Plus untuk Indonesia lebih baik. Salam Sehat.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang program studi di SMA Nusantara Plus Kota Tangerang Selatan bisa di baca di sini
0 Komentar